Sabtu, 21 Mei 2016

Batang Gelagah

Batang Gelagah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sebatang gelagah di bibir sebuah telaga bening. Ia bergoyang meliuk ke sana ke mari menuruti irama hembusan angin sepoi. Ia cuman sebatang saja. Yang lain telah lama layu dan mati, sedangkan yang baru belum lagi muncul. Namun dalam kesendiriannya ia bergerak, ia meliuk tanpa keluh dan kesah.

Ketika ia menunduk, ia melihat bayangan dirinya di beningnya telaga biru, dirinya yang berada dalam hening namun tak merasa sepi. Ia melihat dirinya yang sedang menari penuh senyum bersama hembusan angin segar. Tak ada penonton yang memberikan tepukan meriah, tak ada suara sorakan gempita. Tak ada aku dan anda yang memperhatikannya. Namun ia tetap meliuk. Ia tetap menari. Ia menari untuk mensyukuri hadiah hari ini dan hari kemarin. Ia mempersembahkan tariannya hari ini buat hari esok.

Betapa sering aku menantikan orang lain memberikan kata-kata peneguhan yang tak pernah muncul. Betapa sering aku melimpahkan semua masyalahku pada sesuatu di luar diriku. Betapa aku sering lupa, kalau aku harus mengerti diriku sendiri lebih dari pada dimengerti oleh orang lain, bahwa
... baca selengkapnya di Batang Gelagah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 17 Mei 2016

Wiro Sableng #133 : 113 Lorong Kematian

Wiro Sableng #133 : 113 Lorong Kematian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : 113 LORONG KEMATIAN

KEINDAHAN dan ketenangan Telaga Sarangan di kaki selatan Gunung Lawu sejak beberapa waktu belakangan ini dilanda oleh kegegeran menakutkan. Tujuh penduduk desa sekitar lembah dicekam rasa cemas amat sangat. Jangankan malam hari, pada siang hari sekalipun jarang penduduk berani keluar rumah. Pagi hari mereka tergesa-gesa pergi ke ladang atau sawah, menggembalakan memberi makan atau memandikan lemak lalu cepat-cepat kembali pulang. Mengunci diri dalam rumah, menambah palang kayu besar pada pintu dan jendela.

Pasar yang biasanya ramai hanya digelar sebentar saja lalu sepi kembali. Penduduk lebih banyak berada di rumah masing-masing, berkumpul bersama keluarga sambit berjaga-jaga. Terutama dirumah dimana ada orang perempuan yang tengah hamil tujuh bulan ke atas. Malam hari setiap desa diselimuti kesunyian. Penduduk tenggelam dalam rasa takut. Tak ada yang berani keluar rumah. Apakah yang lelah terjadi ? Apa penyebab hingga penduduk dilanda rasa takut demikian rupa?

Peristiwanya dimulai sekitar empat purnama lalu. Malam hari itu rumah Ki Mantep Kepala Desa Plaosan kelihatan ramai. Mereka tengah mempersiapkan hajatan selamatan tujuh bulan kehamilan pertama Nyi Upit Suwarni yang akan dirayakan secara besar-besaran besok harinya. Maklum Nyi Upit adalah anak tunggal, puleri satu-satunya
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #133 : 113 Lorong Kematian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Dua Ekor Tikus

Dua Ekor Tikus Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di dalam got yang gelap hiduplah dua ekor tikus yang saling bersaudara. Suatu saat kedua ekor tikus ini melihat sebuah roti keju dari lubang sebuah selokan. Tikus-tikus ini ingin sekali memakannya tetapi sayang lubang selokan itu tertutup oleh jeruji besi yang sangat kuat.

Kedua tikus ini berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan jeruji besi itu dengan gigi-gigi mereka yang tajam tetapi gigi mereka mulai rusak karena jeruji besi itu terlalu keras bagi gigi mereka yang kecil.

Kedua ekor tikus ini kecapaian, dan butuh istirahat. Tikus pertama berkata dalam hatinya: "Aku tidak akan menyerah, setelah ini aku akan menghancurkan jeruji besi itu dengan sekuat tenagaku. Pantang menyerah adalah pangkal dari keberhasilan !"

Tikus kedua termenung dan berpikir : " Aku akan kehilangan semua gigiku jika aku nekat menggigiti jeruji itu. Ada baiknya kalau aku mengambil jalan lain saja untuk mendapatkan roti keju itu."

Setelah beristirahat sejenak, tikus pertama mulai menggigiti lagi jeruji besi itu dengan sekuat tenaga sedangkan tikus kedua mundur diri dari
... baca selengkapnya di Dua Ekor Tikus Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 06 Mei 2016

KEBIASAAN OPTIMIS DALAM BELAJAR

KEBIASAAN OPTIMIS DALAM BELAJAR Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hampir semua kenakalan remaja terjadi karena mereka merasa kurang diperhatikan dan disayangi oleh orang tua mereka. Apa yang menyebabkan kebanyakan siswa tidak menyukai belajar? Atau tidak menyukai mata pelajaran tertentu, bahkan semua mata pelajaran? Jika pertanyaan ini kita tanyakan kembali pada orang-orang tua, sewaktu mereka masih belajar dulu, apakah masih pantas? Dengan kata lain, kebanyakan orang-orang tua pun tidak menyukai belajar, bukan hanya semasa sekolah dulu, mungkin masih sampai sekarang.

Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Peter Kline mengemukakan sebuah pernyataan menarik: Belajar Akan Efektif Jika Dilakukan Dalam Suasana Menyenangkan. Ini berarti, kegiatan belajar-mengajar akan membosankan dan tidak menarik, kalau tidak tercipta suasana yang menyenangkan. Dari sini dapat kita telusuri lagi dengan sebuah pertanyaan: Kenapa suasana belajar tersebut tidak menyenangkan? Atau kenapa sebuah mata pelajaran bahkan semua itu tidak menarik dan tidak menyenangkan? Buckminster Fuller memberikan jawabannya. Kata beliau, “Setiap anak terlahir jenius, tetapi kita memupuskan kejeniusan mereka dalam enam bulan pertama.” Lho, kok bisa demikian? Bukankah setiap orang tua menginginkan anaknya itu jenius. Lantas apa sebabnya?<
... baca selengkapnya di KEBIASAAN OPTIMIS DALAM BELAJAR Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 03 Mei 2016

Wiro Sableng #127 : Mayat Persembahan

Wiro Sableng #127 : Mayat Persembahan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : BADIK SUMPAH DARAH

Telaga Malakaji diselimuti kesunyian. Riak air telaga yang tertiup angin bahkan tidak mengeluarkan suara.
Di balik sebatang pohon besar dalam kegelapan, mendekam satu sosok berpakaian gelap. Sejak tadi sepasang mata orang ini memperhatikan ke arah pondok di tepi telaga di seberang sana. Dia melihat ada cahaya pelita suram menerangi bagian dalam pondok berdinding bambu.

Setelah sekian lama berada di balik pohon perlahanlahan orang tadi bergerak keluar. Melangkah cepat menyusuri tepian telaga hingga akhirnya sampai di samping pondok. Dia memeriksa bagian belakang bangunan tempat pembakaran besi. Tak ada bara menyala di tungku pelebur besi.

"Tak mungkin senjata itu ditinggal di luar sini," orang berpakaian gelap berkata dalam hati. "Pasti dibawa ke dalam. Menurut Kakek Sarontang senjata itu saat ini pasti sudah selesai dibuat."

Orang berpakaian geiap melangkah ke pintu pondok. Untuk beberapa lama dia berdiri di depan pintu itu. Di tanah dekat tangga
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #127 : Mayat Persembahan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu